Minggu, 22 Desember 2013

Nelson Mandela, From Prison to President

Sekitar satu bulan yang lalu, lebih tepatnya tanggal 5 Desember 2013, dunia dikejutkan dengan kabar wafatnya seorang tokoh, yaitu Nelson Mandela. Our deepest condolences.

"Siapa sih Nelson Mandela?"

"Pemain bola ya?"

"Oh, teroris itu ya?"

No, he's not a terrorist. He's a revolutionary hero.

Nelson Mandela adalah orang yang hebat. Beliau adalah pejuang anti-apartheid. Tahu kan, apartheid? Suatu sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan. Apartheid membuat kesenjangan sosial antara kulit putih dan kulit hitam mulai dari pendidikan, lapangan pekerjaan, pemukiman, dan segala-galanya dipisahkan berdasarkan ras. Nelson Mandela berjuang habis-habisan menentang apartheid hingga akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pemerintahnya, dengan tuduhan pemberontakan.

Bertahun-tahun berlalu. Tekanan dari luar dan dalam negeri membuat Nelson Mandela akhirnya dibebaskan 11 Februari 1990 pada usia 74 tahun, setelah dipenjara selama 27 tahun. Setelah itu, Nelson Mandela terus berjuang memberantas apartheid, hingga akhirnya pada tahun 1994 beliau terpilih sebagai Presiden dalam pemilu multiras. Itu adalah pertama kalinya Afrika Selatan mengadakan pemilu demokratis yang adil.

Setelah Nelson Mandela menjadi presiden, yang merupakan pertama kalinya orang kulit hitam mendapatkan kejayaan di kursi pemerintahan, bukannya membalas dendam kepada orang-orang kulit putih yang dulu memenjarakannya, beliau malah memaafkannya dan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk juga melakukannya. Hebat. Kepribadiannya sangat anggun. Selama masa pemerintahannya, beliau berfokus untuk memberantas rasisme, kemiskinan, dan kesenjangan. Tidak heran kalau salah satu dosen favorit saya sering menyebut-nyebut nama Nelson Mandela. Di acara Basic Leadership Training lalu, sang dosen mempertontonkan film berjudul Invictus kepada kami, yang kurang lebih membahas era pemerintahan awal Mandela secara garis besar. Filmnya bukan film sedih, tapi sungguh membuat terharu :') Banyak hal yang bisa dipetik dari kepemimpinan Mandela.

Satu yang harus kita tahu, bahwa mantan presiden ini sangat menyukai batik. Yap, batik milik negara kita. Awalnya, pada tahun 90-an saat Mandela berkunjung ke Indonesia, beliau dihadiahi batik. Tak disangka, pada tahun 1997 saat beliau sudah menjadi presiden, beliau mengenakan batik kembali saat berkunjung ke Indonesia. Sejak saat itu Mandela kerap mengenakan batik ke berbagai acara resmi dunia, termasuk ke Sidang Umum PBB atau piala dunia. Wow. Presiden Soeharto saat itu kabarnya kaget melihat Mandela mengenakan batik saat bertemu dengannya, karena saat itu batik memang tidak sepopuler sekarang, masih banyak orang yang ragu mengenakan batik ke berbagai tempat. Karena kesukaan Mandela kepada batik inilah, batik sangat terkenal di Afrika Selatan. Mereka menyebut batik sebagai "Madiba's Shirt" dan kabarnya banyak orang takut mengenakan batik karena takut dianggap menyaingi Mandela. Maklum, saat itu Mandela sangat dihormati dan sangat berkuasa.

Ya, sekarang bapak dari "Negeri Pelangi' itu telah menghembuskan nafas terakhirnya. Mandela meninggal karena infeksi paru-paru yang kabarnya didapatnya selama beliau di penjara. Namun beliau tidak pernah menyesali peristiwa pemenjaraannya. Mandela mengatakan bahwa beliau bisa belajar banyak selama di penjara, termasuk belajar pola makan secukupnya dan tidak berlebihan. Suatu pola sehat yang membuatnya bisa menginjak usia 90 tahun seperti sekarang. Salute!

Selasa, 26 November 2013

Review Film The Hunger Games: Catching Fire. Pujian Untuk Filmnya, Kritikan Justru Untuk Tim Penyelenggara Film Dalam Negeri.

"Remember who the real enemy is"




*akhirnyaaaaaa*

Finally! Film yang paling ditunggu (oleh saya haha) di tahun 2013 ini akhirnya keluar juga :D

Well done, Mr. Lawrence. You did a very good job! Filmnya greaaaat. It suits the book very very well. Sebagai penggemar novelnya, saya sama sekali tidak kecewa dengan film hasil garapan sutradara ini. Francis Lawrence berhasil menggantikan peran sutradara sebelumnya (Gary Ross) dengan amat sangat baik. Dulu saat membuat film pertama, Gary Ross memang bermain aman, bahkan terlalu aman. Tujuannya agar filmnya tetap berjalan smooth tanpa kesan terlalu sadis, sehingga tetap aman ditonton oleh remaja yang merupakan target pasarnya. Oke, tujuan tercapai, tapi konsekuensinya walau The Hunger Games banjir pujian, tak lepas dari kritikan sebagai film terjemahan novel yang gantung, tanggung, dan tidak mengenai pesan moral kuat yang terdapat dalam novelnya. Kini semuanya termaafkan saat Francis Lawrence memegang kendali dengan luar biasa di film kedua.

Francis Lawrence membuat novel Suzanne Collins teradaptasi dengan sangat baik dalam film berdurasi sekitar 2 jam 15 menit ini. Nampak jelas kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, pemerintahan yang fasis, tingkat hedonisme masyarakat yang tinggi, termasuk ironisme reality show. Semua terkemas dengan sangat pas.

It feels like i can feel the pain.

Perasaan mengharu biru membuncah saat Victory Tour, terutama saat Katniss berkunjung ke distrik 11. Keluarga Rue, pemberontakan masyarakat, semua tergambar dengan baik. Fakta bahwa Katniss harus ikut hunger games lagi saat dirinya bahkan belum pulih dari trauma pasca hunger games sebelumnya, it also described in a good way.

Perfectly done.

Dan dengan tetap "bermain dalam zona aman", agar film ini tetap mendapat klasifikasi PG-13, maka adegan sadis penuh darah tidak ditonjolkan disini. Tapi Francis Lawrence berhasil membuktikan bahwa tanpa adegan banjir darah pun bisa tetap membuat kengerian muncul dalam "games" ini. Adegan monyet, kabut, dan jabberjay cukup kuat menimbulkan kesan "games" yang menegangkan.

Selain itu, poin yang menarik adalah cinta segitiga antara Katniss-Peeta-Gale yang diekspos lebih dalam, namun tetap dalam porsinya. Dan hal yang juga ditonjolkan dalam film ini adalah hope. Harapan. Bahkan si jahat pun menyadari bahwa sebanyak apapun rasa takut yang ia sebarkan, akan tetap kalah jika masyarakat punya harapan.

Pesan moral? Oke.

Cerita dan dialog? Oke.

Arena hunger games? Oke. Persis seperti di novel. Pasti mirip dengan hasil imajinasi para pembacanya.

Kostum? Oke.

Transformasi gaun pengantin Katniss? Oke.
Gaunnya luar biasa. Tahu kan kalau gaun pengantin Katniss itu rancangan om Rio? Hehe. Yup, Rio a.k.a Tex Saverio, desainer asal Jakarta yang sering membawa nama Indonesia di ajang internasional. Namanya mulai terkenal sejak gaun-gaun rancangannya dilirik oleh Lady Gaga. Dan kali ini gaunnya terpilih sebagai gaun pengantin Katniss. Well done..

Special effect? Oke. Terutama dengan adanya hologram-hologram yang tidak diceritakan dalam bukunya. Peningkatan bagus.

Endingnya? Sama dengan buku. Mewajibkan kita nonton film selanjutnya supaya mengerti keseluruhan cerita. Tatapan marah Katniss di akhir film seolah menjanjikan keseruan di film ke-3 dan ke-4.


Namun bukan hanya sang sutradara. Para aktor dan aktris juga melakukan bagiannya dengan menawan. Jennifer Lawrence sang Katniss Everdeen melakoni perannya dengan sangat baik. Dalam diam, matanya sanggup menggambarkan kebencian yang dalam terhadap Capitol, dan di sisi lain mampu melukiskan kesedihan tak terbendung. Haruskah peraih penghargaan sebagai aktris terbaik ini membawa pulang piala Oscar-nya yang kedua? Kita lihat saja :) Untuk peran Finnick Odair, senang sekali Sam Claflin yang mendapatkannya. He's cute enough, charming enough, and lovely enough. Saat dulu nama Robert Pattinson keluar sebagai kandidat pemeran Finnick Odair, rasanya... ah, that would be such a geuleuh thing haha -_-
Sosok lain yang mencuri perhatian adalah pemeran Johanna Mason yang pantas mendapat perhatian. Dan satu lagi, pemeran penjaga perdamaian yg baru, Komandan Thread, sosoknya benar-benar sangat *******. You're gonna love to hate him :)


Okay then, waktunya untuk kritikan.


Daaan, kritik jatuh kepada.......



Tim penerjemah filmnya -_-
Yep, the translators.


Baru kali ini kayaknya nonton di XXI dan kecewa sama subtitle-nya. Miss di beberapa kata, saya lupa pastinya, wajar sih kesalahan kecil yang masih bisa ditoleransi gitu, karena interpretasi orang beda-beda, selama masih satu konteks mah ngga apa-apa. Tapi dia typo looooh. Beberapa kali kata "bisa" berubah menjadi "bias", "memberi" menjadi "member", "Katniss" menjadi "Patniss" atau "Matniss". Apa banget kan. Kesalahan besar untuk seorang penerjemah skala nasional (eh terjemahan gini sifatnya nasional apa kaga sih?). Yah. Sayang aja karena filmnya sudah dikemas dengan bagus gitu. Mungkin dia emang lagi kejar setoran. Kita maafkan saja.

Yang lebih parahnya lagi, sepertinya beliau tidak menonton film pertamanya, sehingga beberapa terjemahan yang miss juga berasal dari situ. Beliau menerjemahkan "Girl on Fire" sebagai "Gadis yang Bersemangat" atau kadang juga "Gadis yang Terkenal". Oke, secara gramatika memang bisa dibenarkan. Tapi "Girl on Fire" dalam film ini artinya lebih sebagai "Gadis Berapi". Ini adalah istilah yang muncul di film pertama setelah Katniss muncul menakjubkan dalam kostum apinya. Seingat saya, sepanjang film hanya sekali saja istilah ini diterjemahkan dengan benar, yaitu sesaat sebelum Katniss masuk ke arena.

Baiklah. Nobody's perfect. Jika kita di posisinya belum tentu kita bisa melakukan lebih baik dari dirinya.



The Hunger Games cukup baik sebagai makanan pembuka.
Catching Fire memuaskan sebagai menu utama.
Tahun depan Mockingjay akan berlaku sebagai makanan penutup.

Walaupun ngga terlalu excited menanti Mockingjay karena Mockingjay adalah buku terlemah dalam trilogi, tapi semoga filmnya bisa lebih bagus dari bukunya :D

Overall, Catching Fire ini awesoooome menurut saya. Tidak heran bisa mendapat rating 8,2 di imdb sampai malam ini :)

Minggu, 17 November 2013

The Hunger Games: Catching Fire (Tayang di Indonesia: 22 November 2013)

"Remember who the real enemy is"

Sebagian orang (seperti Erwin misalnya), mungkin kesal juga karena saya terus-terusan membahas Catching Fire. Hehe. Bukan cuma saya tauuuu. Walaupun film ini baru akan tayang perdana tanggal 22 November 2013 nanti, tapi kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat di seluruh dunia sejak lama. Bukan cuma ditunggu oleh kalangan remaja yang merupakan target pasarnya, film ini juga dinanti banyak orang kalangan mantan remaja. Mereka bahkan freak sekali -_____- Sebenernya, apa sih yang begitu hebat dari film ini?

Mari kita kembali ke bulan April tahun 2012 lalu.

Saat itu film The Hunger Games muncul nyaris berbarengan dengan film fenomenal yang sedang hits saat itu, yaitu The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1 atau 2, entahlah. Dari kemunculannya tersebut, nampaklah betapa kontras respon masyarakat yang dituai terhadap kedua film yang muncul. The Hunger Games tidak hanya berhasil mencetak uang ratusan juta dollar,  tapi juga berhasil menempatkan namanya ke dalam jajaran 10 film terlaris pada tahun itu. Sedangkan buku dan film The Twilight Saga telah berakhir menjadi cemooh dan olok-olokan oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka mulai merasa bahwa tetralogi tersebut terlalu banci, karena mengekspose kisah cinta segitiga antara manusia, vampir, dan werewolf secara berlebihan dan tidak rasional. Meskipun di Indonesia, Twilight masih sangat populer karena mungkin menurut orang Indonesia kisah percintaan yang semakin dramatis itu mungkin semakin keren -_-

Kalau di The Hunger Games nih ya, bukan tentang cinta segitiga poin utamanya. Cinta segitiga cuma secuil bagian. Poin utamanya adalah tentang seorang gadis remaja bernama Katniss Everdeen yang berlaku heroik demi menyelamatkan keluarganya dan teman-temannya, dan tanpa sadar itu mengarah kepada revolusi di negaranya demi mengakhiri kekejaman pemerintahan di Capitol.



Oke, kalau coba kita bandingkan kritikan antara "The Twilight Saga" dan "The Hunger Games" dari sudut pandang tokoh dan karakternya. Saat Bella Swan dari "The Twilight Saga" adalah sosok yang sangat manja dan egois dalam memperjuangkan cintanya, dia bahkan sampai meninggalkan ayahnya hanya demi Edward Cullen yang dianggapnya sebagai cinta sejatinya. Sedangkan Katniss Everdeen dalam "The Hunger Games" adalah seorang gadis yang menjadi tulang punggung keluarganya, tidak manja dan egois, sama sekali tidak mementingkan dirinya sendiri, bahkan menyulut api revolusi demi membebaskan seluruh rakyat dari kekejaman pemerintahnya. Jika kalian menilai sosok Bella Swan lebih keren hanya karena dia lebih cantik dan terawat daripada Katniss Everdeen yang lusuh, oh ya ampun. klise sekali. Katniss is waaaaaaay cooler than Bella Swan.


Walaupun di filmnya Katniss terlihat kuat secara fisik dan emosional, itu adalah sesuatu dari buku yang tidak bisa tergambarkan ke dalam filmnya. Kalau kalian membaca bukunya, kalian akan merasakan perasaan Katniss yang sebenarnya lemah secara emosional, merasakan takut dan tidak mampu, tapi semuanya ditepis dan dia harus terus berusaha menjadi kuat. Katniss adalah superhero paling keren :D

Ya. Walaupun The Hunger Games adalah karya fiksi, tapi tema dan cerita yang disampaikan lebih faktual dan kritis dalam menyerempet isu-isu sosial yang ada di sekitar kita. Suzanne Collins sang penulis buku berhasil membuat kagum kita melalui tulisannya dengan caranya merangkai prosa, mengembangkan karakter Katniss, dan twist ending yang hebat. Tapi yah, walaupun The Hunger Games dianggap kurang orisinil oleh beberapa pihak, karena dirasa agak mirip dengan Battle Royale, saya tetap sangaaaat suka ceritanya. Sedikit sentilan yang dilontarkan oleh Suzanne Collins dalam bukunya ini karena dirinya merasa sangat prihatin dengan kelakuan remaja sekarang yang begitu terbuai dalam reality show di televisi. Begitu singkatnya membuat orang yang bukan siapa-siapa menjadi sosok yang diidolakan seantero negeri, dan hal itu membuat para remaja menutup mata terhadap apa yang terjadi pada dunia ketiga, tentang peperangan di Irak, dan yang lain sebagainya.

Suzanne Collins juga menyindir budaya hedonisme yang sedang menjamur. Terlihat jelas pada novel Catching Fire di bab-bab awal, ketika sedang ada pesta di Capitol, dengan berbagai makanan yang sangat enak. Masyarakat Capitol memakan makanan enak itu sampai perutnya kenyang, dan kemudian mereka meminum pil agar mereka bisa memuntahkan semua makanan itu agar perutnya kosong kembali. Setelah itu, mereka bisa memakan makanan enak itu lagi dan merasakan rasanya yang nikmat. Katniss sangat jijik melihat kelakuan orang di Capitol yang berlaku begitu hedonisme padahal banyak distrik di sana yang rakyatnya menderita kelaparan.

Film ini telah banyak memenangkan penghargaan skala internasional. Salah satunya adalah Jennifer Lawrence, pemeran Katniss Everdeen yang terhitung pendatang baru, berhasil memenangkan penghargaan sebagai The Best Actress 2013 dalam Academy Awards, Oscar dan Golden Globe Awards. Tidak tanggung.

Oke. Jadi itulah sedikit hal tentang hebatnya trilogi The Hunger Games
Tinggal beberapa hari lagi menuju tayangan perdana sekuel The Hunger Games: Catching Fire. Semoga segala pujian akan trilogi ini yang diraih dari film pertamanya tidak berubah menjadi cercaan. Actually, i have a good feeling about this :D




ask me anything
twitter: @indahyo 
sumber:
www.centroone.com
thezealouszoediary.blogspot.com
www.wikipedia.com

Senin, 04 November 2013

Pesan dalam Lagu David Guetta ft Sia - Titanium. Walaupun Ringan, Harus Kuat.


You shout it out, but I can't hear a word you say 
I'm talking loud not saying much
 I'm criticized but all your bullets ricochet 
You shoot me down, but I get up

Yak. Kalimat di atas sepertinya sudah sangat hangat di telinga masyarakat. Kalimat tersebut adalah potongan lirik lagu David Guetta ft Sia yang berjudul Titanium. Lagu yang ngehits banget di awal tahun 2013 karena kali ini David Guetta mengajak Sia untuk berkolaborasi (Sia itu nama orang ya, bukan bahasa sundanya elo). Dan hasilnya? Bagus. Lagunya catchy, liriknya dalem, dilengkapi sama suara Sia yang cetar banget bikin semuanya jebret jebret jebret. Kece. Cuma sayangnya unsur disko dalam lagu tersebut bikin saya kurang suka sama lagunya. Lebih suka versi manis garapan si cantik Tiffany Alvord hehehe.

Tapi kita ngga akan bahas versi siapa yang lebih asyik.
Oke, jadi kenapa si David Guetta ini bawa-bawa Titanium dalam lagunya? Coba baca lagi yuk potongan lirik selanjutnya.

I'm bulletproof, nothing to lose
Fire away, fire away
Richocet, you take your aim
Fire away, fire away
You shoot me down, but i won't fall
I am Titanium
You shoot me down, but i won't fall
I am Titanium 

Sip. Mantap kan?

Seperti yang kita tau, Titanium, yang biasa disingkat Ti adalah sebuah unsur kimia yang sangat kuat. Titanium itu sama kuatnya dengan baja namun ia 60% lebih ringan, ia juga tahan suhu tinggi dan tahan korosi. Kebayang kan betapa kuatnya unsur kimia satu ini. Untuk itulah lagu ini cocok banget diberi judul Titanium agar semua orang kuat seperti Titanium dan nggak lemah ataupun melankolis dalam menghadapi kehidupan. Titanium itu persis aku banget, ringan tapi kuat :p


Karena tingkat ketahanannya sama korosi itu tinggi banget, Titanium dipakai untuk melapisi pipa-pipa dalam dunia industri. Dia juga dipakai dalam pembuatan pesawat terbang, rudal, kapal laut, pesawat ulang alik, dan juga untuk membuat peralatan perang. Titanium bahkan digunakan dalam dunia balap karena keringanan dan kekuatannya. Dalam dunia perhiasan juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan anting, cincin, ataupun kalung. Hebatnyaaaaaa. Ringan, kuat, dan banyak manfaatnya. Sebagai seorang muslim kita harus bisa seperti ini :)

Jadi intinya, di lagu ini pesan yang tersampaikan itu adalah kita harus kuat menghadapi hidup. Walaupun orang lain terus 'menembaki' kita dengan berbagai macam cemooh. Ngga peduli orang lain mau ngomong apa, mau ngehina kita, teriak sekenceng-kencengnya juga terserah. Mau ngejatohin kita berkali-kali juga ngga apa-apa, toh kita akan bangun lagi. Karena kita seperti Titanium! Yes. Harus terus semangat berjuang meraih cita-citaaaaa. Walaupun kadang ngerasa lemah, ngga akan bisa, pengen minta perlindungan, tapi harus terus berusaha kuat, karena selalu ada Allah yang melindungi. Ya, ya, ya. Ringan tapi kuat. Ngga boleh lemah.

Sampai di sini dulu deh sekarang. Sampai ketemu di postingan selanjutnya :)




Ask me anything :)
Facebook: Indah Puspitasari
Twitter, instagram: @indahyo

Sabtu, 02 November 2013

Countdown to The Hunger Games: Catching Fire. November 22nd :D

Yak.

Kalender sudah menunjukkan tanggal 3 November 2013. Itu artinya, tinggal 19 hari lagi menuju premiere kelanjutan trilogi The Hunger Games: Catching Fire. Beneran? Iya dong. The Hob sudah mengumumkan bahwa Catching Fire tayang perdana di Indonesia tanggal 22 November 2013. Woohoooo! Ngga sabar banget mau nonton filmnya. Euforia para penggemar trilogi ini sudah dibangkitkan sejak awal tahun 2013 ketika rumah produksi Lionsgate menampilkan beberapa foto alias first look dari filmnya. Bukan hanya first look, perlahan tapi pasti, teaser trailer pun mulai keluar. Walaupun hanya berdurasi satu menit, teaser trailer ini mampu mengguncang fans The Hunger Games di seluruh dunia.

Postingan saya kali ini hanya diperuntukan bagi penggemar trilogi The Hunger Games yang sudah membaca Catching Fire dan lagi ngga sabar menanti filmnya hahahahahahahaha. Karena disini saya hanya akan membagikan foto-foto yang sudah tersebar yang akan semakin bikin kalian ngga sabar menunggu tanggal 22 November nanti :D

First look Katniss & Finnick di majalah Entertainment
Yak, di sini pertama kali kita melihat Finnick Odair. Finnick dengan trisulanya, ya ampun. Mirip dengan yang saya bayangkan selama ini setelah membaca bukunya. He's charming enough.


Mags & Finnick from district 4
 Masih tentang Finnick, kali ini nampak fotonya yang sangat sweet dengan rekan satu timnya. Mags, yang berasal dari distrik yang sama dengan Finnick. They're too sweet. Langsung kebayang adegan heroik yang akan dilakukan Mags nanti di bagian kabut T.T

Caesar & Peeta dalam wawancara sebelum pertandingan
Hahaha. Ini pasti bagian dimana Peeta mengatakan kebohongan bahwa dia dan Katniss sudah menikah, bahkan Katniss sekarang sedang mengandung bayi. This is it! This must be it! :D


Katniss dalam serangan Jabberjay
Huhuhu adegan yang mengharukan. Saat Katniss mendengar suara penderitaan yang menyiksa dari orang-orang yang disayanginya. Katniss mendengar teriakan Prim, Ibunya, Gale, Madge, dan masih banyak lagi. Kebayang ngga sih kalau kalian berada di sana? Pasti rasanya menyakitkan banget.

Liontin Peeta
Selama games berlangsung, Peeta menggunakan sebuah liontin, yang ternyata isinya adalah foto Ibu Katniss, Gale, dan Prim. Peeta menunjukkan liontin ini pada Katniss dengan harapan agar Katniss mau berusaha menang dan hidup untuk bertemu orang-orang yang dicintai dan mencintainya itu.




Gaun pengantin Katniss. Tahukah kalian kalau gaun pengantin ini adalah gaun pengantin rancangan Tex Saverio? Tex Saverio yang kerap disapa Rio ini adalah desainer asal Indonesia lho. Rio beberapa kali membanggakan Indonesia karena karyanya telah tampil di Paris Fashion Week, bahkan menjadi langganan Lady Gaga, dan sekarang, dia merancang gaun untuk Katniss? Ya ampun. He's rock.


Untuk saat ini sepertinya cukup sampai disini dulu. Nanti kalau ada waktu mau diedit lagi ah postingannya soalnya gaje :p wehehehehe gpp deh. catcha later :D




Find me on facebook: Indah Puspitasari
Find me on twitter: @indahyo
Just click the link ;)



Sabtu, 26 Oktober 2013

Escape Plan. Film yang Bikin Ngedate Sama Mama Makin Awesome!



Mama: “Pas banget ya mama nyampenya,”
Gue: “Apaan? Kita udah telat hampir setengah jam ma..”
Mama: “Lho? Bukannya filmnya jam tiga?”
Gue: “Setengah tiga kan aku bilang?”
Mama: *mikir* “Oh, “set.3” itu maksudnya setengah tiga toh,”
-_-
Pelajaran hari ini, kalo sms mama jangan pake singkatan lagi. Kapok deh, kapok.



Yak. Rambo ketemu sama Terminator dalam satu layar (lagi) lho.. Duet maut antara Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger. Mama ngga sabar banget ngeliat dua aktor kawakan favoritnya beradu akting. Setelah dulu batal nonton The Expendables, karena rumornya kurang memuaskan, maka film ini adalah momen yang pas banget buat mama melepas rindu sama dua jagoan kesayangannya. This is the Escape Plan.

And darn it! This movie really nailed it! 

Gue sukaaaa filmnya. Selama dua jam film diputar, gue ngga merasa bosan sedikitpun, selalu gemes dan geregetan. Adrenalin terpacu, lebih tepatnya terpancing, karena kanan-kiri gue berteriak berkali-kali di setiap adegan menegangkan. Bikin suasana makin tegang aja. Takutnya mereka jejeritan karena epilepsi, atau kenapa gitu. Tapi serius, menurut gue sih film ini porsinya pas. Adegan di filmnya ngga terlalu didominasi sama adegan berantem, tembak-tembakan, atau ledak-ledakan terus menerus. Dialognya pas, diselipkan joke-joke sederhana yang bikin ngakak, ditambah beberapa hal cerdas yang kadang bikin gue sedikit mengerutkan dahi.

Escape Plan. Di posisi terdepan, Sylvester Stallone memegang kendali sebagai pemeran utama yang super jenius. Walau sudah berumur, kemampuannya masih patut diacungi jempol ya. Oh, can i be your fans, Mr. Stallone? Dan di film ini Arnold Schwarzenegger bergerak sedikit lebih ke belakang, dengan karakter yang lebih sebagai penyokong dan penopang, tetapi kharismanya tetep sangat terjaga.

Penasaran sama filmnya? Here’s a little spoiler of The Escape Plan ;)

Jadi, Sylvester Stallone berperan sebagai Ray. Ray apa gitu namanya, lupa. Oh, Ray Breslin. Film dimulai saat Ray Breslin sedang berada di dalam penjara. Kemudian mulailah kita dibuat terpukau dengan ‘sulapnya’ hingga Ray akhirnya berhasil keluar dari penjara. Cring. Sebenarnya Ray bukan penjahat ulung. Dia cuma seorang pria yang rela menghabiskan hidupnya untuk bisa masuk ke dalam penjara, melakukan observasi secara menyeluruh, kemudian kabur dari sana. Tujuannya sederhana, hanya untuk membuktikan bahwa penjara tersebut masih memiliki kelemahan.

Ray terbilang sukses di dalam bidangnya. Sehingga akhirnya dia mendapat tawaran dari CIA untuk menguji sebuah penjara super-ketat milik swasta, untuk menguji apakah penjara tersebut masih dapat ditembus. Celakanya, Ray tidak menyadari bahwa sebenarnya ini adalah perangkap. Seseorang bermaksud mengurung Ray selamanya di penjara itu. Untungnya di penjara ini Ray ketemu sama Mr. Roottmayer yakni Arnold Schwarzenegger. Dan mereka bersama menyusun rencana untuk keluar dari sana.

Sekilas, film ini nampak sederhana. Cuma film tentang dua jagoan kece yang berusaha kabur dari penjara. Predictable banget pasti jalan ceritanya, ketauan deh bakal giamana endingnya. Eits, jangan sotoy dulu. Ada beberapa twist yang bakal bikin kalian tercengang kok. Penyajiannya bagus dan bikin kita berdecak kagum. Seperti yang gue bilang tadi, beberapa orang berteriak, and they keep saying “oooohh..”, “aaaaah..”, “hahahaha..” semacam itulah.

Yang bikin film ini makin berkesan adalah karena beberapa amanat hebat yang berhasil menginspirasi gue. Tentang persahabatan, keluarga, pengorbanan. Tentang keluarga yang terus saling terhubung walau berada dalam jarak yang jauh. Tentang pria yang ngga menyerah walaupun semuanya terlihat tidak mungkin, walaupun semua usahanya terlihat percuma, eh yaaah dia sempet nyerah dan ngedown sih, tapi karena terus mendapat dorongan dari sahabatnya dan karena kecintaannya sama keluarganya, dia bangkit lagi. Hebat yah. Juga tentang dokter yang patuh pada kode etik kedokterannya, sumpah yang pernah diucapkannya saat dilantik menjadi dokter. Kalau aja itu dokternya bersikap acuh bodo amat, maka ending filmnya bakal ancur. Untung dokternya baik. Mendadak gue inget sama sumpah analis yang gue lantangkan di hari gue diwisuda. Sejauh apa gue udah patuh sama sumpah itu?

Ah, darn it! This movie really nailed it!

Filmnya greaaaat! 


ask me anything
Facebook: www.facebook.com/indahyo
Instagram, Twitter, Line: @indahyo

Senin, 09 September 2013

Naruto The Movie (Official Fake Trailer)

Siapa yang suka Narutoooooo?
Ahaha kalian harus nonton fake trailer buatan Ryan Higa ini. Ga akan menyesal kok. Dijamin :)

Naruto The Movie (Official Fake Trailer) on YouTube

Hoooooow?
Awesome kan??
I really really don't know what to say. This laptop is kinda lowbatt, and i need to watch that trailer over and over again..

Talk to you later!