Minggu, 17 November 2013

The Hunger Games: Catching Fire (Tayang di Indonesia: 22 November 2013)

"Remember who the real enemy is"

Sebagian orang (seperti Erwin misalnya), mungkin kesal juga karena saya terus-terusan membahas Catching Fire. Hehe. Bukan cuma saya tauuuu. Walaupun film ini baru akan tayang perdana tanggal 22 November 2013 nanti, tapi kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat di seluruh dunia sejak lama. Bukan cuma ditunggu oleh kalangan remaja yang merupakan target pasarnya, film ini juga dinanti banyak orang kalangan mantan remaja. Mereka bahkan freak sekali -_____- Sebenernya, apa sih yang begitu hebat dari film ini?

Mari kita kembali ke bulan April tahun 2012 lalu.

Saat itu film The Hunger Games muncul nyaris berbarengan dengan film fenomenal yang sedang hits saat itu, yaitu The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 1 atau 2, entahlah. Dari kemunculannya tersebut, nampaklah betapa kontras respon masyarakat yang dituai terhadap kedua film yang muncul. The Hunger Games tidak hanya berhasil mencetak uang ratusan juta dollar,  tapi juga berhasil menempatkan namanya ke dalam jajaran 10 film terlaris pada tahun itu. Sedangkan buku dan film The Twilight Saga telah berakhir menjadi cemooh dan olok-olokan oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka mulai merasa bahwa tetralogi tersebut terlalu banci, karena mengekspose kisah cinta segitiga antara manusia, vampir, dan werewolf secara berlebihan dan tidak rasional. Meskipun di Indonesia, Twilight masih sangat populer karena mungkin menurut orang Indonesia kisah percintaan yang semakin dramatis itu mungkin semakin keren -_-

Kalau di The Hunger Games nih ya, bukan tentang cinta segitiga poin utamanya. Cinta segitiga cuma secuil bagian. Poin utamanya adalah tentang seorang gadis remaja bernama Katniss Everdeen yang berlaku heroik demi menyelamatkan keluarganya dan teman-temannya, dan tanpa sadar itu mengarah kepada revolusi di negaranya demi mengakhiri kekejaman pemerintahan di Capitol.



Oke, kalau coba kita bandingkan kritikan antara "The Twilight Saga" dan "The Hunger Games" dari sudut pandang tokoh dan karakternya. Saat Bella Swan dari "The Twilight Saga" adalah sosok yang sangat manja dan egois dalam memperjuangkan cintanya, dia bahkan sampai meninggalkan ayahnya hanya demi Edward Cullen yang dianggapnya sebagai cinta sejatinya. Sedangkan Katniss Everdeen dalam "The Hunger Games" adalah seorang gadis yang menjadi tulang punggung keluarganya, tidak manja dan egois, sama sekali tidak mementingkan dirinya sendiri, bahkan menyulut api revolusi demi membebaskan seluruh rakyat dari kekejaman pemerintahnya. Jika kalian menilai sosok Bella Swan lebih keren hanya karena dia lebih cantik dan terawat daripada Katniss Everdeen yang lusuh, oh ya ampun. klise sekali. Katniss is waaaaaaay cooler than Bella Swan.


Walaupun di filmnya Katniss terlihat kuat secara fisik dan emosional, itu adalah sesuatu dari buku yang tidak bisa tergambarkan ke dalam filmnya. Kalau kalian membaca bukunya, kalian akan merasakan perasaan Katniss yang sebenarnya lemah secara emosional, merasakan takut dan tidak mampu, tapi semuanya ditepis dan dia harus terus berusaha menjadi kuat. Katniss adalah superhero paling keren :D

Ya. Walaupun The Hunger Games adalah karya fiksi, tapi tema dan cerita yang disampaikan lebih faktual dan kritis dalam menyerempet isu-isu sosial yang ada di sekitar kita. Suzanne Collins sang penulis buku berhasil membuat kagum kita melalui tulisannya dengan caranya merangkai prosa, mengembangkan karakter Katniss, dan twist ending yang hebat. Tapi yah, walaupun The Hunger Games dianggap kurang orisinil oleh beberapa pihak, karena dirasa agak mirip dengan Battle Royale, saya tetap sangaaaat suka ceritanya. Sedikit sentilan yang dilontarkan oleh Suzanne Collins dalam bukunya ini karena dirinya merasa sangat prihatin dengan kelakuan remaja sekarang yang begitu terbuai dalam reality show di televisi. Begitu singkatnya membuat orang yang bukan siapa-siapa menjadi sosok yang diidolakan seantero negeri, dan hal itu membuat para remaja menutup mata terhadap apa yang terjadi pada dunia ketiga, tentang peperangan di Irak, dan yang lain sebagainya.

Suzanne Collins juga menyindir budaya hedonisme yang sedang menjamur. Terlihat jelas pada novel Catching Fire di bab-bab awal, ketika sedang ada pesta di Capitol, dengan berbagai makanan yang sangat enak. Masyarakat Capitol memakan makanan enak itu sampai perutnya kenyang, dan kemudian mereka meminum pil agar mereka bisa memuntahkan semua makanan itu agar perutnya kosong kembali. Setelah itu, mereka bisa memakan makanan enak itu lagi dan merasakan rasanya yang nikmat. Katniss sangat jijik melihat kelakuan orang di Capitol yang berlaku begitu hedonisme padahal banyak distrik di sana yang rakyatnya menderita kelaparan.

Film ini telah banyak memenangkan penghargaan skala internasional. Salah satunya adalah Jennifer Lawrence, pemeran Katniss Everdeen yang terhitung pendatang baru, berhasil memenangkan penghargaan sebagai The Best Actress 2013 dalam Academy Awards, Oscar dan Golden Globe Awards. Tidak tanggung.

Oke. Jadi itulah sedikit hal tentang hebatnya trilogi The Hunger Games
Tinggal beberapa hari lagi menuju tayangan perdana sekuel The Hunger Games: Catching Fire. Semoga segala pujian akan trilogi ini yang diraih dari film pertamanya tidak berubah menjadi cercaan. Actually, i have a good feeling about this :D




ask me anything
twitter: @indahyo 
sumber:
www.centroone.com
thezealouszoediary.blogspot.com
www.wikipedia.com

4 komentar:

  1. Baca reviewnya juga disini http://www.fantasiku.com/2013/11/sudah-tayang-inilah-review-tentang-film.html

    BalasHapus
  2. kayanya seru banget itu film, sayang banget aku nonton film itu :'(

    BalasHapus
  3. udah ada dvd nya kan gan?
    terimakasih ;)

    boleh kunjungi juga http://obatdiabetesalamijg.com/

    BalasHapus